BPMSPNews. Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) semakin gencar memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara mitra, salah satunya New Zealand, dalam rangka mengembangkan industri persusuan nasional. Langkah ini diambil seiring dengan tingginya permintaan susu di pasar domestik yang terus meningkat. Dalam pertemuan di Kantor Pusat Kementan, Selasa (10/9), Delegasi New Zealand dan pemerintah Indonesia menyepakati sejumlah langkah strategis yang berfokus pada peningkatan produksi dan penyediaan susu. Salah satu pilar utama kerja sama ini adalah mengadopsi sistem persusuan New Zealand yang telah terbukti unggul ke dalam praktik peternakan lokal di Indonesia.
Delegasi New Zealand dan pemerintah Indonesia menyepakati sejumlah langkah strategis |
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Agung Suganda, menekankan pentingnya belajar dari New Zealand dalam mengelola industri susu berkualitas. “New Zealand memiliki standar kualitas yang sangat tinggi, dan kami percaya bahwa kolaborasi ini akan memberikan manfaat besar, terutama dalam mendukung program minum susu untuk anak-anak sekolah,” ujar Agung.
Salah satu peluang yang diharapkan dapat dimaksimalkan melalui kerja sama ini adalah Program Minum Susu. Program ini dinilai menjadi kesempatan strategis bagi para pengusaha untuk berinvestasi melalui skema joint venture dengan peternak lokal, guna memenuhi produksi susu yang terus bertambah. Agung menambahkan, “Program Minum Susu membuka jalan bagi investor untuk berkolaborasi dengan peternak lokal, sehingga dapat memperkuat rantai pasokan susu domestik sekaligus meningkatkan kapasitas produksi.”
New Zealand, yang dikenal sebagai salah satu produsen susu sapi berkualitas terbaik di dunia, memiliki ekosistem industri sapi perah yang sudah mapan. Agung menegaskan bahwa Indonesia perlu meningkatkan ekosistem industrinya untuk bisa bersaing dan memenuhi kebutuhan nasional. “Indonesia perlu mengembangkan ekosistem industri persusuan yang lebih kuat dan berkelanjutan. New Zealand bisa menjadi contoh yang baik dengan ekosistem industri sapi perah mereka yang sudah sangat maju,” tuturnya.
Kementerian Pertanian berharap kerja sama ini dapat tidak hanya meningkatkan penyediaan susu, tetapi juga memperkuat kesejahteraan peternak lokal melalui pengembangan kapasitas dan adopsi teknologi baru. Dengan sinergi yang baik antara sektor publik, swasta, dan peternak, diharapkan pertumbuhan industri peternakan Indonesia dapat terus berkembang secara berkelanjutan. “Kami ingin memastikan bahwa kerja sama ini memberikan dampak nyata, terutama dalam peningkatan produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) dan pembangunan ekosistem industri persusuan nasional yang atraktif bagi investor,” tambah Agung.
Kolaborasi ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk memperkuat perdagangan di subsektor peternakan, membuka peluang baru bagi peternak lokal, dan mendorong terciptanya ekosistem persusuan yang lebih baik dan menarik bagi para investor global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar