Depok - Kementerian Pertanian (Kementan) RI
melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH)
menggelar pertemuan Jaringan Pertanian Nasional (JPN) milenial peternakan yang bertempat di Depok
Jawa Barat. Hadir dalam kesempatan ini
Sesditjen PKH, Staf Ahli Menteri Bidang Kebijakan Pertanian, Direktur Pemasaran
Pengolahan Hasil Peternakan, Direktur
Perbibitan dan Produksi, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Badan
Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kelapa Balai Besar
Pengujian Obat Hewan, Kepala Balai Pengujian Mutu dan Sertifikat Pakan dan
Kepala Balai Pengujian Mutu dan Sertifikat Produk Hewan.
Makmun Sesditjen PKH Kementan |
Sebanyak 985 orang peserta JPN yang tergabung 60 Komda, yang dipelopori oleh Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) lingkup Ditjen PKH seluruh Indonesia hadir dalam kegiatan ini. Sesditjen PKH Makmun mengapresiasi kegitan ini yang diselenggarakan oleh Ditjen PKH karena melalui kegiatan ini merupakan salah satu wadah sharing informasi tentang peternakan yang dikembangkan di wilayahnya masing-masing “ Pada tahun 2023 Pemerintah akan mengembangkan sektor peternakan yaitu kambing , domba, itik, ayam sebanyak 10 juta ternak diseluruh Indonesia, tentunya membutuhkan dukungan para peternak milenial agar program ini dapat berjalan dengan baik sehingga dapat mewujudkan swasembada protein hewani asal ternak yang bisa memfasilitasi kebutuhan masyarakat di Indonesia”.
Makmun juga mengatakan ”jangan sampai peternakan dan kesehatan hewan ini berhenti di generasi kita dan harus berkelanjutan sehingga generasi yang mendatang dapat melanjutkan estapet usaha peternakan dan kesehatan hewan yang berkelanjutan, ujar Makmun kepada peserta JPN.
Imam Mujahidin Fahmid Staf Khusus Menteri Bidang Kebijakan Pertanian |
Staf Khusus Menteri Pertanian RI bidang Kebijakan Pertanian Imam Mujahidin Fahmid dalam arahan kepada peserta JPN “Pada setiap era pasti mempunyai ciri kas masing-masing, diera milenial ini pasti mempuyai cara dan kreativitas dan model –model yang relatif baru. Transformasi pembangunan peternakan dari peternakan yang konvesional atau tradisional ke arah pertanian digitalisas”
Mujadinin sangat mengapresiasi kedatagan para peternak milenial pada acara ini dari 1000 orang peserta minimal 100 orang bisa mencipta wirausaha menjadi pioner pembangunan peternakan di Indonesia dapat terhubung dengan Kredit Usaha Raknyat (KUR), Pemeritah juga berupaya setiap desa juga menjadi pusat perekonomian identitas bisnis sehingga pergerakan perekonomian bisa meningkat di desa tersebut dan kedepan peternakan bisa terintergrasi dengan pertanian lebih dari satu komoditi.
Idha Widi Arsanti Kapus Pendidikan Penyuluh Pertanian BPSDMP |
Sementara itu Kepala Pusat Pendidikan Penyuluhan Pertanian BPSDMP Kementan Idha Widi Arsanti mengatakan “
Pembangunan pertanian khususnya peternakan melalui kegiatan KUR, pemerintah
telah membarikan keringan dengan bunga 3% kepada petani milenial untuk
mengembangkan usahanya, karena salah satu tantangan yang dihadapi oleh peternak
milenial adalah modal oleh karena itu
Kementan telah berkerja sama dengan
lembaga keuangan perbankkan agar mudah mengakses KUR” Dengan ada KUR ini
petani atau peternak milenial bekembang maka usahanya akan berkembang sehingga
pendapatan petani akan bertambah dan bisa membuka lapangan pekerjaan anak-anak
muda atau petani di sekiranya yang ada di
desa dapat menigkatkan kesejahteraannya”(ftw).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar